09 May 2007

SETELAH TAMAT, ANDA MAU KE MANA?

by Apollo Lase

Masa akhir belajar tiga tahun bagi siswa-siswi SMA kelas tiga memasuki detik-detik menentukan dan menegangkan. Hasil Ujian Nasional (UN) menentukan apakah seseorang bisa lulus atau tidak dengan nilai minimal 5 untuk tiga mata pelajaran yang diuji. Saat-saat penantian pengumuman kelulusan sangatlah menegangkan. Namun, lebih dari semua itu, yang barangkali yang lebih menegangkan adalah mengambil keputusan: setelah tamat, Anda hendak ke mana?

Pertanyaan ini lumrah diterima oleh para siswa-siswi yang segera menyelesaikan masa tiga tahunnya di SMA. Jawaban idealnya adalah melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun, alasan klasik, yaitu ketidakmampuan finansial, sering bahkan kebanyakan menjadi alasan bagi sebagian lulusan SMA untuk tidak melanjutkan studinya di perguruan tinggi.

Terkait kemampuan finansial ini,saya mau bilang bahwa ada banyak orangtua yang salah dalam melihat atau mempersepsikan dunia perguruan tinggi sebagai sesuatu yang sangat mahal dan tak mungkin untuk membiayai anaknya kuliah. Ini jelas salah dan ini merupakan ketakutan yang berlebihan. Dunia perguruan tinggi tidak semuanya identik dengan mahal. Ada banyak sekali PT, khususnya swasta, yang masih murah dan sesuai dengan kemampuan orang tua yang memiliki penghasilan pas-pasan. Jadi, menurut saya, lulus SMA jangan keliru dan terhambat karena persepsi yang salah tentang mahalnya kuliah. Ini tergantung kita sendiri kok bagaimana menyiasati agar bisa mengatasi masalah biaya saat kuliah nantinya. So, Anda saya sarankan semua harus melanjutkan ke PT.

Saran ini bukan tidak beralasan. Dalam tuntutan kondisi zaman yang sangat maju saat ini, melanjut ke perguruan tinggi adalah suatu keharusan. Dewasa ini, Anda tidak akan bisa hanya mengandalkan ijazah SMA Anda untuk mencari pekerjaan atau melamar menjadi pegawai negeri sipil. Pemerintah bahkan sudah mulai mematok syarat harus sarjana strata satu yang bisa melamar menjadi pegawai negeri sipil. Demikian juga halnya dengan perusahaan-perusahaan juga mematok prasyarat harus lulus S1 bagi calon karyawannya. Tidak cukup itu, tetapi indeks prestasi (IP) calon karyawannya disyaratkan misalnya minimal 3.00.

Kepada mereka yang telah memutuskan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, saya mau mengatakan bahwa Anda baru saja membuat keputusan penting dalam perjalanan hidup Anda. Anda telah memutuskan untuk melakukan transformasi dalam hidup Anda untuk mengisi otak Anda dengan pengetahuan.

Ada beberapa hal yang saya sarankan untuk Anda yang akan melanjutkan ke PT. Pertama, masa kuliah adalah masa mengisi kepala Anda dengan ilmu. Anda tidak lagi dicecoki ilmu seperti Anda saat masih terbungkus kain putih-abu-abu oleh guru. Saat kuliah, Anda benar-benar didewasakan (diberi kebebasan sebagai orang dewasa) yang bisa mandiri. Dosen hanya memberi arahan dan penjelasan, selebihnya Anda yang aktif, Anda yang harus membaca materi kuliah, dan menganalisisnya.

Anggapan bahwa masa kuliah adalah saatnya berleha-leha. Itu salah. Saya bilang, Anda justru dituntut harus belajar keras, banyak membaca referensi-referensi terkait dari mata kuliah yang sedang diambil, dan mengerjakan tugas-tugas, yang tentu lebih banyak (jumlahnya) ketimbang di SMA dulu.

Memang Anda tidak mendapat sanksi seperti di SMA bila tidak mengerjakan tugas, hukuman fisik, misalnya. Namun, imbalan yang Anda akan hadapi dari ketidakbecusan kuliah adalah Anda akan her atau memperoleh nilai di bawah standar yang ditentukan. Risikonya, Anda harus mengulang mata kuliah itu, dan implikasinya adalah Anda akan semakin lama memperpanjang masa kuliah Anda dengan begitu uang Anda sudah pasti akan terbuang percuma.

Kedua, Anda tentu ingin cepat untuk menyelesaikan kuliah Anda. Strata satu (S1) pada praktiknya bisa diselesaikan dalam waktu 6 semester hingga 7 semester (3,5 tahun). Untuk itu, Anda harus bisa mengejar dan berusaha agar setiap semester bisa mengambil lebih banyak SKS (satuan kredit semester). Apa itu SKS? Anda bisa baca di sini. Pada semester awal biasanya 18 SKS adalah standar bagi mahasiswa baru. Akan tetapi, pada semester selanjutnya usahakan target 24 SKS. Namun, target pengambilan 24 SKS/semester sangat ditentukan oleh perolehan IP Anda pada semester sebelumnya. (Informasi soal IP bisa baca di sini)

Ketiga, usahakan dekat dengan para dosen Anda. Kedekatan dengan dosen biasanya menentukan juga dalam perjalanan perkuliahan Anda. Dalam memberi nilai, kebanyakan dosen, kadang-kadang mempertimbangkan unsur kedekatan dengan mahasiswa yang akan diberi nilai. Dekat dengan dosen bukan berarti harus berlebihan, dalam arti membuat mahasiswa lain terganggu. Namun, Anda bisa mempertimbangkan satu cara, misalnya, saat perkuliahan aktif bertanya dan merespons materi kuliah yang disampaikan sang dosen. Anda juga bisa bediskusi secara langsung, walau sesaat, setelah dosen mengakhiri perkuliahan.

Keempat, Anda saya sarankan jangan sampai terhanyut dalam pergaulan kampus yang negatif. Anda sudah dewasa, sepatutnya Anda bisa menjaga diri sehingga narkoba dan pergaulan seks bebas tidak pernah menjamah Anda. (Harazaki Lase)

No comments: