17 June 2007

THE WAY OUT MUST BE GETTING

By: Deivine Signor

GREAT. Kata-kata ini mengalir dengan penuh makna dan mengangkasa dari balik jeruji kerinduan untuk bertemu dengan yang lain. SMANTIG, 17 Juni 2007 mengurai kisah baru, menggoreskan titian harapan, membentangkan lintasan masa depan. Pertemuan yang berkisah.

Mungkinkah hanya itu petikan yang bisa saya timang? Ah, masih banyak lagi. Wajah-wajah yang dulu saya kenal dan tidak saya kenal, terpampang bergantian memberi senyum, menyapa dengan akrab. Saya terpana.

Pertemuan itu telah dimulai. Semua berharap, semua menatap, semua terlibat. Mengagumkan. Tetapi ini baru permulaan.

Pernahkah anda mendengar kisah pengemis yang menjadi terkenal? Suatu hari, pengemis itu diusir dengan umpatan yang tidak layak didengar oleh manusia. Ia hanya meminta sepotong roti dari seorang lelaki yang sedang menikmati makanannya. Ia sudah ringkih. Dan Ia menyeret tubuh rentanya dengan membawa sejuta luka. Tetapi ia berkata dalam hati, pasti ada jalan keluar. Sepanjang hari ia berjalan namun tidak ada yang memberi sesuatu. Tetapi ia tetap berkata pasti ada jalan keluar. Tatkala matahari telah menepi pudar, Ia terkejut melihat seorang anak terhuyung lusuh. Di tangannya ada satu potong roti yang entah di dapatnya dari mana. Mereka berpapasan. Tetapi, tiba-tiba si anak itu berkata, “Ibu, aku punya roti satu, yang setengahnya buat ibu!” Dari saat itu, si pengemis itu bertekad dalam hati DALAM HIDUP SELALU ADA JALAN KELUAR! Tahukah anda siapa pengemis itu? Ia adalah Bunda Teresa dari Calcuta.

Petikan kisah itu, memperlihatkan sebuah permulaan. Permulaan itu membawa momentum yang sangat dahsyat dengan adanya tekad [atau entah apapun anda menyebutnya], yang mampu mengubah masa depan. Pertanyaannya bagiamana caranya? Fakta: jika boleh jujur, dalam keseharian, kita kerap berpikiran sempit. Bukti: perhatikan jari-jari anda beberapa saat. Berhenti membaca, perhatikanlah dulu jari-jari anda! Mungkin anda akan menemukan yang aneh di sana. Dan sekarang jawab pertanyaan saya: “berapa helai rambut anda yang rontok minggu ini?” Ada banyak orang akan berkata: “Apa hubungannya?” Hati-hati, jangan-jangan termasuk anda mengatakan hal itu. Jika anda berhenti sejenak, semua pasti ada kaitannya. Semua pasti ada solusinya.

Yang menutup kemungkinan kita menemukan jalan keluar adalah emosi yang mengontrol diri kita. Sehingga emosi ini yang berpikir buat kita. Mengendalikan cara kita berpikir. Lalu apa yang akan terjadi? Kita memang tidak akan menemukan jalan keluar. Buntu. Hampa.

Kita akan menjelang hari esok. SMANTIG yang berjaya. Walau kita akan berhadapan dengan segala ketidakpastian. Namun mari kita mengumpulkan segala kemungkinan untuk melalui ketidakpastian. Jika orang lain mampu, kenapa anda tidak? Karena tidak ada yang mustahil saat anda berkata saya [kita] pasti bisa.


Petikan lepas dari pertemuan SMANTIG, 17 Juni 2007.

Salam buat teman-teman semua.

No comments: