28 May 2007

MENJADI YANG TERBAIK DI KELAS

Oleh Apollo Lase
Semua siswa pengin menjadi yang terbaik dalam kelas. Tak terkecuali. Siswa yang tinggal di kota, tinggal di desa, maupun yang tinggal di bawah kolong jembatan bisa dan berhak menjadi yang terbaik di kelas. Perasaan senang ketika menjadi juara kelas ketika pembagian rapor adalah suatu kenikmatan tersendiri. Bangga, sudah pasti! Ketika di akhir taon pelajaran, pada suatu upacara khusus, nama loe disebutkan sebagai salah seorang siswa berprestasi di kelas loe, senyuman bahagia dan bangga pasti akan menghiasi wajah loe yang sumringah karena senang. Betapa tidak, semangat belajar yang loe curahkan selama ini menuai hasilnya dengan nilai-nilai yang melebihi temen-temen yang laen, yang mungkin berjumlah lebih dari empat puluh siswa. Apa gak seru tuh!

Loe yang kagak pernah jadi juara, jangan kecil ati dulu. Secara loe juga berhak kok jadi yang terbaik di kelas, asal ... loe tahu gimana caranya. Berikut tips untuk jadi juara kelas.

Coba tanya temen-temen loe yang pernah jadi juara, apa sih rahasia mereka sehingga bisa menjadi yang terbaik. Do'i pasti akan jawab; "Ya belajarlah...." Kata kuncinya emang atu, belajar! Namun, Loe mungkin mengatakan: Lho, gue udah belajar kok, tapi gimana ya, gue mungkin tidak ditakdirkan jadi juara.... Ah, ini sih kuno! Loe aja yang gak niat juara. Nah, pertama, lo mang kudu punya niat dulu, punya semangat yang gede untuk bersaing dengan temen-temen yang laen. Selama loe dah LSB alias "letoi sebelum bertanding", loe bisa dipastiin gak bakalan pernah merasakan yang namanya juara.

Ngaku dosa

Ketika udah ada niat untuk mau bersaing, sekarang loe ambil kertas satu lembar dan catet apa aja yang menjadi kekurangan loe selama ini. Misalnya aja, loe kurang dalam Matematika. Bagian Matematika mana yang lo gak bisa, "pangkat tak sebenarnya kah?", "rumus pitagoras kah?" ato yang laen-laen. Loe harus tulis secara terinci so ketika loe baca lagi, loe jadi paham bahwa mang kekurangan loe pada bagian itu. Gue menamakan tahap ini jadi tahap "ngaku dosa". Setelah loe dah selese ngaku dosa, tempelkan kertas itu di tempat yang bisa loe baca setiap saat. Di dinding deket meja belajar loe, misalnya. Tapi tidak hanya sampe di situ aja, loe sekarang harus mulai konsentrasi pada kekurangan-kekurangan loe yang ada di kertas pengakuan dosa itu. Ambil buku terkait dengan pelajaran itu, baca dan kerjakan soal-soal, bila ada. Sekarang coba tanya pada diri sendiri, "apakah gue udah bisa?" Bila yakin, maka coretlah di kertas yang ada di hadapan loe tadi.

Setelah loe punya niat, sudah ngaku dosa, saatnya loe buktikan bahwa loe siap bersaing dengan para juara kelas loe. Mulai dulu dari nilai-nilai tugas harian loe. Kalau bisa, setiap PR harus bernilai sepuluh ato seratus ato A. Setiap ulangan usahakan loe bisa dapat nilai bagus.

Selaen itu, sikap jelek loe juga harus loe urus tuh. Bila dulu loe canggung, malu, jaim, gengsi, untuk bertanya ke guru ato teman, sekarang loe harus berani dan biasakan aktif untuk berkomunikasi. Ini sangat membantu loe untuk ngeregut cita-cita loe jadi juara kelas.

Kalo loe masih belum juga bisa jadi juara, loe ulang lage deh dari awal. Namun, kalo sudah ulang namun juga masih tetep... jangan-jangan loe harus bertapa ya tujuh hari tujuh malam di Goa Laowömaru.

Ada satu kalimat yang baek dan perlu diselami....
"Two little words that can make the difference: START NOW.--Mary C. Crowley

Oke, nanti kalo lo udah jadi juara, jangan lupa kasih testimoni ya di blog ini. (Apollo Lase, Alumni Smantig Angkatan 1991, tinggal di Jakarta)

No comments: